Shooping At Beringharjo Yogyakarta

Monday, May 31, 2010

Pasar Beringharjo terletak di jalan Malioboro, didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Pasar ini terletak di sebelah utara kompleks Kraton Yogyakarta/di sebelah utara benteng Belanda (Vredeburg), atau di sebelah timur jalan yang menghubungkan kraton dengan Tugu Pal Putih (Tugu Yogja). Pintu utama Pasar Beringharjo letaknya di sebelah barat, tepat menghadap pada Jalan Jend. A. Yani. Pintu masuk utama ini berada pada bagian tengah kompleks pasar pada bangunan pasar sisi barat. Pada sisi kiri kanan pintu ini terdapat dua buah ruangan berukuran 2,5 meter x 3,5 meter yang digunakan untuk tempat petugas pasar. Pintu utama ini berhubungan langsung dengan jalan utama pasar yang dibangun lurus arah barat-timur. Beringharjo berasal dari kata bering (pohon beringin) dan harjo (kesejahteraan), maksudnya diharapkan lokasi yang dahulunya adalah hutan beringin ini dapat membawa kesejahteraan.

Pasar Beringharjo dikenal sebagai salah satu tujuan wisata dan sekaligus merupakan pusat kegiatan perdagangan produk batik Yogyakarta, baik yang berupa kain batik ataupun produk garmen batik lainnya seperti daster/baju tidur, celana pendek, piyama dan lain-lain. Harganya pun bervariasi dari yang murah hingga yang mahal. Untuk berbelanja di pasar Beringharjo ini dibutuhkan kemampuan menawar yang baik karena jika kita bisa melakukan itu maka akan dapat membeli barang dengan harga yang murah, tetapi jika tidak pandai menawar harga maka akan terkena harga yang lebih mahal. Jadi jangan ragu untuk membandingkan dengan beberapa penjual yang menjual barang sejenis untuk mengecek harga.

Bagian depan dan belakang bangunan pasar sebelah barat merupakan tempat berjualan kuliner, yaitu di sebelah utara bagian depan dapat dijumpai brem khas Madiun dan krasikan (semacam dodol dari tepung beras, gula jawa, dan wijen). Di sebelah selatan dapat dijumpai bakpia isi kacang hijau yang dijual hangat dan kue basah (seperti hung kwe dan nagasari). Di bagian belakang dapat dijumpai makanan ting-ting (yang terbuat dari karamel yang dicampur kacang). Berjalan ke lantai dua pasar bagian timur, tercium aroma jamu-jamuan karena disini merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu Jawa dan rempah-rempah. Sentra penjualan barang antik terdapat di lantai 3 pasar bagian timur, kita akan menjumpai mesin ketik tua, helm buatan tahun 60-an, berbagai macam barang bekas impor seperti sepatu, tas, bahkan pakaian dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga aslinya dengan kualitas yang masih baik.

Pasar ini ditutup pada pukul 17.00 WIB, tetapi suasana pasar tidak berhenti pada jam itu. Karena di bagian depan pasar masih menawarkan berbagai macam panganan khas seperti martabak dengan berbagai isinya, terang bulan yang bercampur coklat dan kacang, serta klepon isi gula jawa. Sekitar pukul 18.00 WIB hingga lewat tengah malam, biasanya terdapat penjual gudeg di depan pasar yang juga menawarkan kikil dan goreng-gorengan. Jika anda sedang berada di kota Yogyakarta maka sempatkan untuk mengunjungi pasar Beringharjo.

0 komentar:

 

Copyright © 2010 Picnic Together Designed by Ipietoon Blogger Template
Girl Vector Copyrighted to Dapino Colada