Kawah Putih adalah terletak di Gunung Patuha tak jauh dari Ciwidey yang kira kira berjarak 40 km sebelah selatan kota Bandung. Perjalanan dari Soreang ke Ciwidey hari itu cukup padat. Begitu sampai di Ciwidey, banyak sekali tanaman strawberry. Kalau mau, Anda bisa beli dengan memetik sendiri. Selain strawberry juga terlihat beberapa restoran khas Sunda seperti misalnya Saung Sawah dan Sindang Reret. Disitu kita bisa menikmati nasi timbel dengan lauknya yang sedap yang bisa berupa ikan dan ayam goreng atau bakar, daging gepuk, karedok, sayur asem, segala macam pepesan dan sambal lengkap dengan lalapannya.
Perjalanan dari Ciwidey ke Kawah Putih cukup menanjak dan di beberapa tempat sayang sekali jalannya cukup rusak berlubang lubang. Sesampainya di Kawah Putih, mobil di parkir ditempat parkir yang sekelilingnya penuh dengan warung warung makan dan penjual buah buahan. Perjalanan dengan jalan kaki dari tempat parkir ke kawah cukup bagus, pendek dan mudah.
Dari jauh, Anda dapat melihat air kawah yang berwarna hijau turquoise muda. Warna air kawah ini bisa berubah menjadi kecoklatan atau keputihan tertutup kabut. Tanah dan bebatuan sekitar kawah yang berwarna putih membuat mata pilau dan berkaca kaca. Bau belerang-nya tidak terlalu menusuk hidung, namun kadang kadang berbau seperti durian.
Pada zaman Belanda dulu, ditempat ini terdapat sebuah pabrik belerang yang dikenal dengan nama Swavel Ontgining Kawah Putih. Dizaman Jepang pabrik belerang ini diberi nama Kawah Putih Kenzanka Yokoya Ciwidey yang mendapat pengawasan langsung dari militer Jepang. Sejak tahun 1991 Pemerintah Daerah bersama dengan Perum Perhutanan Unit III Jawa Barat dan Banten mengembangkan Kawah Putih ini sebagai Ecoturism Wana Wasta Kawah Putih. Walau dibeberapa tempat jalanan berlubang dan berbatu, pemandangan indah disekitar kawah ini begitu mempesona, membuat perjalanan ini berkesan.
Perjalanan dari Ciwidey ke Kawah Putih cukup menanjak dan di beberapa tempat sayang sekali jalannya cukup rusak berlubang lubang. Sesampainya di Kawah Putih, mobil di parkir ditempat parkir yang sekelilingnya penuh dengan warung warung makan dan penjual buah buahan. Perjalanan dengan jalan kaki dari tempat parkir ke kawah cukup bagus, pendek dan mudah.
Dari jauh, Anda dapat melihat air kawah yang berwarna hijau turquoise muda. Warna air kawah ini bisa berubah menjadi kecoklatan atau keputihan tertutup kabut. Tanah dan bebatuan sekitar kawah yang berwarna putih membuat mata pilau dan berkaca kaca. Bau belerang-nya tidak terlalu menusuk hidung, namun kadang kadang berbau seperti durian.
Pada zaman Belanda dulu, ditempat ini terdapat sebuah pabrik belerang yang dikenal dengan nama Swavel Ontgining Kawah Putih. Dizaman Jepang pabrik belerang ini diberi nama Kawah Putih Kenzanka Yokoya Ciwidey yang mendapat pengawasan langsung dari militer Jepang. Sejak tahun 1991 Pemerintah Daerah bersama dengan Perum Perhutanan Unit III Jawa Barat dan Banten mengembangkan Kawah Putih ini sebagai Ecoturism Wana Wasta Kawah Putih. Walau dibeberapa tempat jalanan berlubang dan berbatu, pemandangan indah disekitar kawah ini begitu mempesona, membuat perjalanan ini berkesan.