Untuk menuju ke lokasi ini, harus melalui jalan yang agak sempit, bergelombang dan tidak beraspal, melewati tambak-tambak dan di sebelah kanan terdapat sungai kecil, Dengan berpatokan pada Jembatan MERR-II C di perumahan Pondok Nirwana atau kampus STIKOM, ikuti terus jalan yang ada di depan STIKOM tersebut mengikuti arah sungai, melewati sekolah IPH, Hotel Teratai, kantor taxi ORENZ dan workshop konstruksi baja Kalimaya, setelah sampai di gudang alat berat milik Kalimaya Steel, beloklah ke kanan. Di pertigaan tersebut sudah ada papan petunjuk ke kawasan Ekowisata Mangrove. Setelah sampai di Bozem Wonorejo, parkirlah kendaraan, lalu membeli tiket masuk dan naik perahu menuju lokasi hutan mangrove.
Untuk melihat kekayaan alam di Hutan Mangrove, pengunjung harus menggunakan perahu yang dipandu oleh pemandu wisata dari pemuda-pemudi karang taruna setempat. Sebuah perahu motor berkapasitas maksimal 40 orang disiapkan untuk menikmati keindahan lokasi itu. Untuk pengamanan, disediakan pelampung dan fasilitas wisata lainnya. Perahu biasanya bergerak mulai dari dermaga Sungai Wonokromo menuju Selat Madura. Para pengunjung bisa menikmati rimbunan hutan mangrove, burung-burung yang beterbangan dan hinggap di ranting-ranting pohon mangrove. Di hutan mangrove tersebut terdapat Pos Pantau Mangrove yang biasanya digunakan untuk istirahat sambil menikmati makanan ringan. Dengan adanya hutan Mangrove ini, diharapkan untuk mencegah terjadinya pemanasan global. Karena kawasan pantai timur seperti ini rentan terhadap imbas pemanasan global, karena langsung berhadapan dengan laut.
2 komentar:
Saya bangga sekali, masih ada orang yang perhatikan bumi kita, semoga proyek ini bisa jadi model bagi seluruh pantai Indonesia yang sudah tererosi.
untuk videonya ada disini http://www.youtube.com/watch?v=rNpBpIiA4r4
Post a Comment