Showing posts with label Kuliner. Show all posts
Showing posts with label Kuliner. Show all posts

Rujak Cingur Surabaya

Wednesday, June 13, 2012


 


Rujak Cingur is one of the traditional foods that are easily found in East Java, especially Surabaya region of origin. In the Java language the word "cingur" means "mouth", this refers to the material of the mouth or nose sliced ​​beef boiled and mixed into the dish. Rujak Cingur usually consists of several types of sliced ​​fruits such as cucumber, Krai (a type of cucumber typical East Java), bengkoang, young mango, pineapple, plus kedondong and rice cake, tofu, tempeh, and cingur bendoyo and vegetables such as sprouts / bean sprouts , spinach and beans. All the material was mixed with a sauce or condiment made ​​from processed shrimp paste, boiled water for a bit thin, sugar / brown sugar, chili, fried peanuts, fried onions, salt and thinly sliced ​​green banana seeds are still young (banana klutuk). All the sauce / seasoning mixed with diuleg way, that's why salad is also often called salad cingur pestle.

Rujak cingur divided into two kinds, namely the presentation of 'ordinary' and 'matengan' (refer to the letter e in the word matengan like calling the letter e in words like / call / bendoyo). Presentation of 'normal', or generally, of all the materials mentioned above, while the 'matengan' (mature, Java) consists of only cooked ingredients alone; rice cake, fried tofu, fried tempeh, bendoyo (a simmering Krai) and vegetable (kangkung, long beans, bean sprouts) which has been deliberated. With no material 'mentah'nya the fruit, because basically there are people who do not like fruit. Both use the sauce / seasoning the same.

These foods are called rujak cingur for processed spices used are shrimp paste and sliced ​​cingur. This is what distinguishes the food in general is usually salad without the use of materials such cingur. Cingur salad commonly served with additional crackers, and a base pincuk (banana leaf) or a plate.

Kuliner Pempek Palembang

Wednesday, December 28, 2011

Pempek/Empek-empek adalah makanan khas dari kota Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pempek pusatnya adalah Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.

Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar pulau Sumatera maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai pedas. Cuko dapat melindungi gigi dari karies (kerusakan lapisan email dan dentin). Karena dalam satu liter larutan kuah pempek biasanya terdapat 9-13 ppm fluor. Satu pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun segar dan mie kuning. Jenis pempek yang terkenal adalah “pempek kapal selam”, yaitu telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama “adaan”), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.

Pempek bisa ditemukan dengan sangat mudah di seantero Kota Palembang. Pempek dijual dimana-mana di Palembang, ada yang menjual di restoran, ada yang dipinggir jalan, dan juga ada yang dipikul. Disemua kantin sekolah/tempat kerja/kampus pasti ada yang menjual pempek. Tahun 1980-an, penjual pempek biasa memikul 1 keranjang pempek penuh sambil berkeliling Kota Palembang jalan kaki menjajakan makanannya. Pempek sekarang ada dua jenis yaitu Pempek biasa dan Parempek, campuran antara Pare dan Pempek.

Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan “apek”, yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.

Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan “pek … apek”, maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.

Namun cerita rakyat ini patut ditelaah lebih lanjut karena singkong baru diperkenalkan bangsa Portugis ke Indonesia pada abad 16. Selain itu velocipede (sepeda) baru dikenal di Perancis dan Jerman pada abad 18. Selain itu Sultan Mahmud Badaruddin baru lahir tahun 1767. Juga singkong sebagai bahan baku sagu baru dikenal pada zaman penjajahan Portugis dan baru dibudidayakan secara komersial tahun 1810. Walaupun begitu sangat mungkin pempek merupakan adaptasi dari makanan Cina seperti baso ikan, kekian ataupun ngohyang.

Pada awalnya pempek dibuat dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Juga sudah ada yang menggunakan ikan dencis, ikan lele serta ikan tuna putih.Satu adonan aneka rupa

Dari satu adonan pempek, ada banyak makanan yang bisa dihasilkan, bergantung baik pada komposisi maupun proses pengolahan akhir dan pola penyajian. Di antaranya adalah Laksan, Tekwan, Model,dan Celimpungan. Laksan dan celimpungan disajikan dalam kuah yang mengandung santan; sedangkan model dan tekwan disajikan dalam kuah yang mengandung kuping gajah, kepala udang, bengkuang, serta ditaburi irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng dan bumbu lainnya. Varian baru juga sudah mulai dibuat orang, misalnya saja kreasi pempek keju,pempek baso sapi, pempek sosis serta pempek lenggang keju yang dipanggang di wajan anti lengket.

Typical Food of Jambi, Sumatra

Thursday, June 30, 2011

Each region has its specialties is the brand area. In Jambi, which is quite famous is tempoyak, Tepe curry fish, and boiled fish. Jambi is the third special menu has its own flavor and is known far outside the region.

Tempoyak is a food derived from fermented durian fruit. It was very appetizing. No native Edinburgh who had never tasted durian acidic foods made from it. Original Tempoyak Jambi usually only be found in Edinburgh when the durian season arrives. Tempoyak can be used to create various menus such as curry-curry-tempoyak quite famous and a main menu are several restaurants and restaurants offering cuisine typical of Jambi.

Besides curry, tempoyak can also be made for other types of dishes such as chili and curry tempoyak river fish. Jambi Tempoyak very tasty if cooked with fish streams. Seasonings used are chili and turmeric are mashed. "Then the mixed water, heat until boiling, then enter the fish. Tempoyak different taste, depending on the acidification of durian that has been done." If it is made from the original durian, it's definitely more original and delicious. Tempoyak distinctive aroma of curry and taste makes it have its own flavor. Pindang Jambi uses spices like turmeric, ginger, galangal, lemongrass, garlic, and onion and chili. "If the boiled meat, all the crushed spices. While cooking boiled fish, seasoning it just sliced ​​it.

Besides the two dishes above, Jambi also have other distinctive cuisine, which is fish curry and malbi Tepe. Tepe fish curry made from cork mashed fish mixed with flour and eggs, then in pempek adon to resemble dough. Then the dough is boiled, when cool cut square, put curry and coconut milk. Malbi goulash is cooking, but has a sweet flavor because it is cooked with a little soy sauce and brown sugar. Savory flavor in cooking are still created.

Semarang City

Tuesday, April 13, 2010

Kota Semarang adalah ibukota dari Jawa Tengah, Indonesia, yang terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta atau 312 km sebelah barat Surabaya. Kota Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Demak di sebelah timur, Kabupaten Semarang di sebelah selatan, dan Kabupaten Kendal di sebelah barat. Sebagai ibukota propinsi Jawa Tengah, kota Semarang merupakan pusat industri, perdagangan dan pemerintahan yang mengatur 34 kota dan kabupaten lainnya. Semarang terbagi menjadi daerah dengan dua iklim yaitu iklim panas dan iklim sejuk. Iklim panas terjadi karena kota Semarang berada dipesisir pantai yang merupakan dataran rendah. Sedang Iklim sejuk karena sebagian kota Semarang berada di lereng gunung Ungaran. Untuk menunjang kebutuhan para wisatawan, kota Semarang menyediakan hotel dari yang paling murah sampai hotel berbintang, transportasi yang mudah dan nyaman, dan sebuah biro perjalanan yang siap memandu perjalanan para wisatawan.

Salah satu tempat yang memberi ciri khas kota Semarang adalah Simpang Lima. Simpang Lima yang telah dijadikan alun-alun yang berada di tengah-tengah persimpangan antara jalan Pandanaran di sebelah barat, jalan A. Yani, jalan Gajahmada dan jalan Pahlawan di sebelah timur, dan disebelah timur laut ada jalan KH. Ahmad Dahlan. Berkembangnya fungsi Simpanglima menjadi alun-alun merupakan saran Presiden pertama Republik Indonesia yang menyarankan pengadaan alun-alun di Semarang sebagai ganti dari Kanjengan. Sebagai pusat Kota Semarang, Simpang Lima dapat dikatakan sebagai pusat keramaian karena di sekitar Simpang Lima terdapat pusat perbelanjaan antara lain Citraland, Simpang Lima Plaza, Gajahmada Plaza, Pusat pertokoan Simpang Lima. Juga terdapat hotel-hotel Berbintang yaitu hotel Ciputra dan hotel Horison, juga sebuah tempat ibadah umat Islam yaitu Masjid Baiturrahman.
Alun-alun Simpang Lima Semarang sekarang sudah berubah fungsi menjadi
1. pusat perbelanjaan.
2. tempat upacara
3. tempat berlangsungnya pertunjukan/rekreasi keluarga
4. sebagai pasar kaget pada waktu-waktu tertentu.

Tidak lengkap jika selesai keliling tidak membawa oleh-oleh khas Semarang. Karena banyak sekali tempat yang menyediakan makanan khas Semarang. Salah satunya yaitu di kawasan oleh-oleh yang berada di sepanjang Jalan Pandanaran. Di sepanjang jalan tersebut dapat dijumpai toko dan kios yang menjual makanan khas Semarang. Mulai dari Bandeng Presto, wingko babat, lumpia, tahu gimbal dan makanan khas lainnya. Selain di sepanjang Jalan Pandanaran, oleh-oleh khas Semarang juga dapat dicari di pasar Johar yaitu salah satu pasar tradisional yang masih bertahan hingga saat ini.
Bandeng presto adalah masakan ikan bandeng yang memiliki duri lunak, dapat dibeli di toko Juwana yang sangat terkenal menjual bandeng presto yang berada di Jalan Pandanaran. Beberapa variasi bandeng yang ditawarkan diantaranya, bandeng otak-otak, bandeng dalam sangkar, bandeng pepes duri lunak serta bandeng vacuum. Meskipun bandeng presto bisa didapatkan di mana saja, tetapi rasanya lebih afdol kalau makan bandeng presto khas Semarang.

Wingko babat, makanan khas Semarang ini sekarang dapat diperoleh dalam beberapa variasi rasa, seperti rasa durian, rasa coklat, rasa nangka, dan lain sebagainya. Wingko babat yang terkenal adalah wingko babat dengan merk Kereta Api. Dan yang juga tak boleh dilupakan adalah lumpia khas Semarang, yang lebih nikmat bila disantap dengan cabai dan acar asam.

Ayam goreng tulang lunak. Walaupun tidak terlalu khas semarang, tapi oleh-oleh yang satu ini bisa anda coba untuk dibawa pulang. Ayam yang renyah sampai ke tulang-tulangnya ini disajikan dengan bumbu keremes dan sambel yang serupa dengan sambel bandeng. Masih banyak lagi pilihan penganan yang bisa dijadikan buah tangan dari toko ini, sebut saja Lumpia Semarang, kue moci, enting gepuk, krupuk tahu, semprong, madumongso, jenang, keripik paru, gethuk, wajik dan lain-lain.

Semarang mempunyai pelabuhan yang bernama pelabuhan Tanjung Emas yang merupakan pelabuhan yang ideal sebagai gerbang masuk menuju kota-kota lain di Jawa Tengah. Sebagai tempat rekreasi pelabuhan yang terletak di jalan Yos Sudarso arteri Semarang ini memiliki fasilitas : perahu sewa, kolam pancing, danau buatan, arena grass track, jogging track.

Kota Semarang mempunyai sebuah tugu berbentuk lilin berdiri tegak di tengah persimpangan Jl. Sutomo, Jl. Pandanaran, Jl. Imam Bonjol dan Jl. Soegiyopranoto. Tugu ini dibangun sebagai monumen untuk mengenang perjuangan para pahlawan kota Semarang melawan penjajah Jepang yang dikenal sebagai pertempuran selama lima hari di kota Semarang dari tanggal 14-19 Oktober 1945. Pada kaki monumen terdapat relief yang menggambarkan kesengsaraan rakyat Indonesia di masa jaman penjajahan Jepang, seperti relief Hongeroedem, relief pertempuran, relief penyerangan, relief korban dan relief kenangan.

Demikianlah piknik together kali ini, semoga bisa dijadikan pilihan tempat rekreasi keluarga anda selama liburan.
 

Copyright © 2010 Picnic Together Designed by Ipietoon Blogger Template
Girl Vector Copyrighted to Dapino Colada