Showing posts with label Sidoarjo. Show all posts
Showing posts with label Sidoarjo. Show all posts

Puspa Agro In East Java, Indonesia

Friday, July 16, 2010

Agrobis Trade Centre (Puspa Agro) at Jemundo Sidoarjo, East Java Indonesia will further stimulate the agribusiness sector in East Java. As the dominant sector, which became the main absorber of labor, improving the performance of the agribusiness sector will hoist the economic growth of East Java.

Java is the largest holder of a portfolio of agricultural products in Indonesia. The existence of a modern wholesale market which will further strengthen the penetration of agricultural products to various parts of East Java in Indonesia, particularly in the east. For rice, for example, rice production is estimated to reach 11.2 million tons of Java dry Grain Milling (DUP), equivalent to 7.5 million tonnes of rice. With the Java community that rice consumption reached 3.530 million tons per year, the surplus reached 4 million tons of rice.

During one of the obstacles these farmers is a matter of product marketing. During this time, the market dominated by traders of agro-dealers in Jakarta. They actually only with capital and networks to re-sell the products purchased from farmers and traders in East Java. Many traders who bought the product from Jakarta, East Java, and then sold back to eastern Indonesia.

With this Agro Puspa, farmers and traders in East Java could be a big fast because it can directly sell their products to eastern Indonesia. Larger margin business. Can quickly prospered. With an integrated marketing, farmers and agro entrepreneurs in East Java will be increasingly easy to boost sales, "explained the former head of East Java Chamber of Commerce.

Puspa Agro is a wholesale market for the various agro commodities in Indonesia, the largest in land area of 50 hectares. There will be standing buildings with a total of seven los booth reach 5000 units that markets a variety of agro products, ranging from rice, miscellaneous crops, plantations, flowers and ornamental plants, to fresh meat.

Lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur

Friday, June 18, 2010




PUISI KU tentangmu wahai PENGUASA alam Lumpur Lapindo...
Lumpur Lapindo.. riwayatmu dulu dan sekarang
Dulu kau begitu makmur dan damai..
Sebuah perumahan yang aman, damai dan tentram
Serta dengan beberapa pabrik besar yang produktif dan berpenghasilan
Tapi sekarang, kau hanya sebuah asap hitam yang mengepal ke angkasa
Dan sebuah lautan yang amat luas dan sangat dalam..

Jika melihatmu saat ini, sungguh sangat memilukan hati..
Berapa banyak jiwa yang telah menjadi korbanmu..
Dan berapa banyak harta manusia yang telah kau telan ke perut bumi

Dari semua kejadian yang ada ini..
Siapa yang salah.. dan siapa yang harus mengalah..
Entah lah..!!

Lontong Kupang Khas Sidoarjo

Thursday, April 15, 2010

Bila sedang melintasi dari Surabaya ke Sidoarjo, cobalah mampir di Bursa (lontong) kupang di Jalan Gedangan yang lokasinya berada di pertengahan jalan antara Surabaya dan Sidoarjo. Ada salah satu makanan khas kota Sidoarjo yang lumayan langka di Jawa Timur, karena makanan khas yang disebut lontong kupang itu sepertinya hanya dijajakan di kota Sidoarjo. Walaupun disebut dengan nama kupang, tetapi makanan ini tak ada kaitannya dengan kota Kupang NTT (Nusa Tenggara Timur). Disebut kupang karena bahan dasar makanan ini memang didominasi binatang kupang yang dijaring para nelayan di pesisir pantai Sidoarjo. Kupang itu bentuknya mirip kerang, tetapi ukurannya sangat kecil (lembut, berdiameter sekitar 2-5 mm), dan berwarna pucat.

Cara menyajian makanan lontong kupang memang harus lebih variasi, karena setiap porsi makanan ini hanya tumpukan lontong yang ditaburi setumpuk kupang dan ditemani sebuah lento (bulatan berisi campuran singkong parut, kacang tolo, kelapa parut, dan bumbu berupa bawang putih, ketumbar, garam, gula). Campuran itu masih belum disebut lontong kupang kalau belum disiram dengan kuah kupang. Sedangkan bumbu lontong kupang berupa campuran gorengan bawang putih yang diiris tipis-tipis, cabe, dan petis. Campuran itu kemudian diulek dengan sendok di atas piring yang akan disajikan. Setelah itu campuran tersebut diencerkan dengan membubuhinya sedikit kuah kupang tersebut. Makanan ini memang lebih banyak digemari warga asli Sidoarjo, tetapi bagi lidah orang kebanyakan, lontong kupang memang dirasa aneh. Makanan ini biasanya disajikan dengan sate kerang dan es degan ijo sebagai minuman pendamping. Kombinasi itu sengaja dibuat bukan tanpa alasan karena tingginya kandungan kolesterol yang ada di makanan berbahan dasar hewan laut dan ini diyakini bakal dilunturkan oleh segelas es degan ijo sebagai larutan penawar racun di tubuh.

Tak jelas benar, sejak kapan lontong kupang ini dijajakan. Tapi, menurut para pedagang di lokasi tersebut, sejak zaman dulu sajian lontong kupang memang seperti itu dan nyaris tak ada perubahan. Oleh Pemkab Sidoarjo, penjual makanan khas ini memang sudah dilokalisasikan di tempat ini dan sekarang sudah kira-kira 35 stan penjual lontong kupang. selain berjualan dan menyajikan makanan khas Sidoarjo ini makanan lainnya seperti gado-gado, bakso, rujak cingur juga tersedia. Tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk menikmati lontong kupang. Karena para pedagang di pusat perdagangan kupang tersebut menjual makanannya dengan harganya relatif terjangkau bagi mereka yang hanya sekadar ingin mencicipi.

Makanya bila sedang melintas dari Surabaya ke arah selatan (tidak lewat tol), tak ada salahnya mampir ke Bursa Kupang. Lokasinya yang berada di kanan jalan memang memaksa pengendara kendaraan harus memutar balik kendaraannya, disana banyak pengguna jalan raya yang singgah di lokasi yang sudah dikemas sedemikian rupa menjadi tempat peristirahatan.
 

Copyright © 2010 Picnic Together Designed by Ipietoon Blogger Template
Girl Vector Copyrighted to Dapino Colada