Mekkah dan Madinah adalah dua kota yang diyakini oleh umat Islam membawa makna mendalam dalam sejarah Islam. Terutama dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad Saw. Dua kota suci ini diyakini dan dirindukan oleh setiap umat Islam. Mereka rela menempuh perjalanan mengarungi benua untuk berdoa, beribadah, dan menyembah kepada Allah SWT.
Pada Picnic Together kali ini, saya akan berbagi cerita tentang perjalanan ibadah Umrah kami sekeluarga ke Tanah Suci Mekkah dan kota-kota disekitarnya.
Hari 1: Keberangkatan
Setelah sholat subuh berjamaah di rumah, kami sekeluarga menuju bandara Juanda Surabaya berkumpul di Terminal Keberangkatan Internasional pukul 05.00 pagi untuk persiapan keberangkatan menuju Jeddah Via Brunei. Pesawat Royal Brunei akan berangkat sekitar pukul 07.00 pagi hari dan tiba di Bandara Bandar Sri Bengawan pukul 10.25 (waktu setempat), dan pada pukul 12.00 siang (waktu setempat) pesawat melanjutkan perjalanan menuju Jeddah. Lama perjalanan dari Brunei ke Jeddah memerlukan waktu sekitar 13 jam didalam pesawat. Tidak bisa dibayangkan betapa jauhnya perjalanan untuk memenuhi panggilan Allah SWT. Tetapi, dengan keiklasan hati dan do'a yang tidak henti-hentinya diucapkan untuk keselamatan kami dalam pesawat, akhirnya kami sampai di Bandara King Abdul Azziz, Jeddah. Kami tiba di Jeddah pukul 09.00 malam (waktu Jeddah) atau pukul 03.00 dini hari (waktu Indonesia). Selisih waktu antara Indonesia dan Jeddah sekitar 4 jam. Setelah beristirahat sebentar sambil melaksanakan sholat dan makan malam di Jeddah, akhirnya perjalanan dilanjutkan lagi menuju Kota Madinah dengan bus. Perjalanan dari Jeddah ke Madinah memerlukan waktu sekitar 6-7 jam.
Hari ke 2: Kota Madinah
Setelah sampai di Kota Madinah dan beristirahat sebentar, kami menunaikan sholat Subuh berjamaah di Masjid Nabawi. Masjid Nabawi adalah Masjid yang dibangun Rasulullah SAW bersama para sahabat dan kaum Muslimin, pembangunannya dimulai pada Rabi’ul Awal tahun 1 Hijriyah (September 662 M) setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah, didirikan ditengah kota Madinah. Masjid Nabawi memiliki pahala dan keutamaan bagi kaum Muslimin.
Dalam Hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa :
"Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) memiliki pahala 1000x dan Shalat di Masjidil Haram (Mekkah) memiliki pahala 100000x".
Hari pertama di Kota Madinah, kami habiskan dengan beribadah sebanyak-banyaknya di Masjid Nabawi.
Hari ke 3
Setelah melaksanakan sholat Subuh dan makan pagi bersama-sama, kami mulai berziarah di Kota Madinah. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Sab'ah, Jabal Uhud dan Pasar Kurma.
Masjid Quba:
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW dalam perjalanan hijrah beliau ke kota Madinah, yang dibangun di atas sebidang tanah milik Khalsum bin Hadam dari Kabilah Amir bin Auf. Di Masjid inilah, shalat berjamaah untuk pertama kalinya dilaksanakan. Masjid yang terletak 5 km sebelah selatan dari Masjid Nabawi ini telah mengalami renovasi berkali-kali. Pada masa Rasulullah SAW hingga Khulafaur Raasyiduun, Masjid Quba masih berupa bangunan sederhana. Serambi untuk shalat di sebelah utara bertiang pohon kurma, beratap datar dari pelepah dan daun kurma yang dicampur dengan tanah liat.
Masjid Qiblatain.
Masjid Qiblatain terletak diatas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.Masjid ini dinamakan Masjid Qiblatain, yang artinya masjid berkiblat dua. Sejarah masjid ini bermula ketika Rasulullah SAW mampir ke kota ini saat perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Nabi sempat melakukan takziyah ke rumah Ny. Ummitasyar di kampung Salamah karena wanita itu baru saja berduka karena putranya meninggal dunia. Karena sudah waktunya sholat Dzuhur, maka Nabi melaksanakan sholat. Pada saat itulah, turun wahyu dari Allah, yang isinya memerintahkan supaya kiblat Masjid diubah. Saat wahyu itu turun, Nabi sudah menyelesaikan dua rakaat. Karena turun wahyu secara tiba-tiba agar segera mengubah kiblat, maka pada rakaat berikutnya, Nabi langsung memutar arah kiblat. Perubahan kiblat ini langsung diikuti oleh para jamaah. Dengan perubahan tersebut, maka jika sebelumnya arah kiblat menuju ke Masjidil Aqso di Palestina, maka berubah menuju Masjidil Haram di Saudi Arabia.
Wahyu tersebut, sesuai dengan Surah Al Baqarah ayat 111 yang artinya," Sesungguhnya Kami, (sering) melihat mukaMu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan Kamu ke kiblat yang Kamu sukai. Palingkanlah mukaMu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukaMu ke arah nya. Dan sesungguhnya, orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa, berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allahnya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan."
Jabal Uhud
Jabal Uhud adalah sebuah bukit yang menjadi saksi gugurnya para Syuhada di Madinah. Uhud adalah saksi perang besar antara kaum Muslim dengan kafir Quraisy yang peristiwanya akan terus dikenang hingga akhir masa. Jabal Uhud (gunung Uhud) mempunyai ketinggian hanya 1.050 meter. Berlokasi sekitar 5 km sebelah utara kota Madinah. Sebelum dibangun oleh pemerintah Kerajaan Saudi, Jabal Uhud selalu dilewati oleh jamaah yang masuk ke Madinah maupun yang menuju Mekkah. Letaknya memang di pinggir jalan raya menuju kedua kota itu.
Perang Uhud terjadi pada 15 Syawal 3 H (Maret 625).
Pasar Kurma
Di Madinah, perkebunan kurma tampak dimana-mana. Melihat perkebunan kurma seperti melihat perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Pohon kurma ditanam dalam petak tersendiri. Satu petak tanah sekitar 5X5 meter persegi untuk sebuah pohon kurma. Lahan di sekeliling pohon diberi jalur untuk pengairan. Kota Madinah adalah salah satu penghasil kurma terbaik. Buah kurma asal Madinah, lebih kering, kenyal dan manis. Kurma Madinah dikenal dengan nama kurma Nabi, kurma Safawi dan kurma Ambhar.
Hari ke 4 : Perjalanan Madinah - Mekkah
Pagi hari setelah melaksanakan sholat Subuh, kami mengunjungi sebuah tempat yang ada didalam masjid Nabawi, yaitu Raudhoh. Dalam Raudhoh ini terdapat Maqom Nabi, maqom Abubakar Assidiq (sahabah Nabi) dan Maqom Umar bin Khatab (sahabat Nabi). Dan disebelah Raudhoh ini terdapat Mimbar Nabi dan Mihrab. Raudhoh adalah "Taman Surga", berdasarkan Hadist Nabi SAW: "Diantara rumahku dan Mimbarku adalah sebagian dari Taman Surga". (Muttafaq Alaih). Dengan Izin Allah SWT akhirnya kami dapat masuk kedalam Raudhoh dan melaksanakan sholat Tahyatul Masjid dan berdo'a disini. Konon katanya bila kita dapat sholat dan berdoa di depan Raudhoh, InsyaAllah akan terkabulkan semua do'a kita. Untuk perempuan tidak dapat melihat langsung Raudhoh karena ditutupi kain putih penyekat antara Laki-laki dan Perempuan.
Setelah beribadah di Masjid Nabawi, siang hari kami melanjutkan perjalanan ke Kota Mekkah dengan bus. Pakaian yang dikenakan untuk laki-laki adalah pakaian Ihrom dan untuk wanita menutup semua anggota badan kecuali muka. Diperjalanan rombongan berhenti di Masjid Bir Ali untuk mengambil Miqat Umroh. Dalam keadaan suci seluruh anggota badan, kami melaksanakan sholat Tahyatul Masjid 2 rakaat dan membaca niat Umroh. Perjalanan Madinah-Mekkah memerlukan waktu sekitar 5 jam. Setelah sampai di Mekkah dan pembagian kamar tidur, kami dibimbing menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan sholat Ashar, Tawaf Umroh dan Sa'i. Tawaf adalah mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali, Sa'i adalah mengelilingi bukit Safa ke Marwah dan sebaliknya sebanyak 7 kali. Setelah itu, mencukur sedikit rambut.
Hari ke 5 : Beribadah di Masjidil Haram Mekkah
Masjidil Haram terletak di kota Mekkah, Allah memilihnya sebagai:
1. Tempat dibangunnya rumah Allah
2. Kota kelahiran dan kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, penutup para rasul
3. Tempat beribadah para hamba-Nya serta adanya kewajiban atas mereka untuk mengunjunginya, baik dari jauh maupun dekat
4. Tempat yg tidak boleh seorang pun masuk ke dalamnya kecuali dengan kerendahan hati, khusyu’, kepala terbuka dan meninggalkan segala bentuk pakaian dan perhiasan dunia
5. Tempat yg dijadikan Allah sebagai tanah suci yang aman, yang tidak boleh ada pertumpahan darah
6. Tempat untuk menghapuskan segala dosa-dosa dimasa lalu
7. Tempat yang Allah telah mensyaria’tkan untuk bertawaf di ka’bah.
Hari ke 6 : Ziarah Kota Mekkah
Hari ini rombongan kami ziarah ke Padang Arafah, Jabal Rahmah, Muzdalifah, Mina, Jabal Nur, Jabal Tsur, dan Masjid Ji'ronah untuk mengambil Miqot Umroh ke 2.
Padang Arafah adalah daerah terbuka dan luas di sebelah timur luar kota suci umat Islam di Mekkah, Arab Saudi. Di padang yang luas ini, pada suatu hari (siang hari) tanggal 9 Dzulhijjah pada penanggalan Hijriyah berkumpullah lebih dari dua juta umat Islam dari berbagai pelosok dunia untuk melaksanakan inti ibadah haji yaitu ibadah Wukuf di Arafah.
Jabal Rahmah adalah sebuah tugu peringatan yang didirikan untuk mengenang tempat bertemunya nenek moyang manusia Nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi setelah berpisah selama 200 tahun.Di puncak Jabal Rahmah ada sebuah tugu yang menandai tempat pertemuan itu, untuk mencapai tempat itu hanya berjarak 150 m dari bawah, diperlukan waktu 15-20 menit untuk mendakinya.
Jabal Tsur adalah sebuah gua yang menjadi tempat persembunyian Rasulullah bersama Abu Bakar Shiddiq selama tiga malam dari kejaran kaum Quraisy.Kaum Quraisy urung mengempur gua lantaran melihat sarang laba laba dan sarang burung menutupi Gua. Inilah bukti kebesaran Allah.
Jabal Nur berada sekitar 621 meter diatas permukaan laut, atau sekitar 6 km sebelah utara dari Masjidil Haram. Di pinggiran tebing Jabal Nur terdapat sebuah goa kecil yang bernama Goa Hiro, yang dikenal sebagai tempat dimana Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk pertama kalinya.
Masjid Jironah: Ji’ronah sebenarnya adalah nama seorang wanita yang mengabdikan dirinya untuk membersihkan dan menjaga sebuah masjid disebuah kampung yang terletak 16 km dari Mekkah. Karena daerah ini merupakan wilayah perbatasan maka di masjid inilah menjadi tempat miqat, dimana harus memakai pakaian ihram dan berniat ihram sebagai syarat memasuki tanah suci Mekkah bagi orang asing atau tempat miqat bagi penduduk asli Mekkah. Ji’ronah juga merupakan miqat paling tinggi derajatnya dibanding miqat yang lain. Dikampung ini terdapat beberapa tempat ziarah, salah satunya sebuah Masjid dan Sumur Bir Thoflah. menurut riwayatnya sumur ini dahulunya terdapat salah satu mukjizat Rasulullah SAW saat kehabisan air usai perang Hunain. Rasulullah SAW bersama para pejuang Islam berhenti untuk membagi-bagikan hasil kemenangan. Karena persediaan air habis dan disana tidak ada sumur, Nabi SAW memukulkan tongkatnya lalu keluarlah air. Air ini sering dipercaya dapat menyembuhkan penyakit dan tidak pernah kering.
Hari ke 7 :
Pada hari ini kami perbanyak dengan beribadah di Masjidil Haram dan berbelanja barang-barang dan pernak pernik di Mekkah. Karena esok hari kami akan segera meninggalkan kota Mekkah.
Hari ke 8 : Mekkah - Jeddah City tour - Brunei
Pagi hari setelah melaksanakan sholat Subuh dan sarapan pagi, kami melaksanakan Thawaf Wada' yaitu Thawaf perpisahan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali dan salam perpisahan akan meninggalkan kota Mekkah dan kembali ke tanah air. Setelah melaksanakan Thawaf Wada' kami berdo'a untuk terakhir kalinya di Masjidil Haram dengan memohon jika dipanjangkan umur akan dipanggil kembali dengan membawa orang-orang yang tersayang. Amin.
Siang harinya kami meninggalkan kota Mekkah menuju ke Jeddah. Sesampai di Jeddah kami berwisata sekitar Jeddah antara lain mengunjungi laut Merah, Masjid Terapung, dan Shoping di Ballad. Pada petang hari, kami menuju bandara untuk pulang ke tanah air melalui Brunei.
Hari ke 9 : Brunei City Tour - Surabaya
Setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang 13 jam, maka siang harinya kami sampai di Brunei. Tempat yang kami kunjungi adalah Masjid Jami' Asr Hassanil Bolkiah, Istana Nurul Iman, Museum Royal Regalia dan masih banyak lagi. Dan malam harinya kami melanjutkan perjalanan pulang menuju ke Surabaya dan sampai di bandara Juanda pukul 12 malam.
Demikianlah, tulisan perjalanan saya melaksanakan Umrah ke Tanah Suci Mekkah, Madinah, dan mampir di negara Brunei, semoga menjadikan kenangan yang terindah dan berharap untuk kembali melihat Ka'bah yang megah bersama keluarga tercinta. Amin.
Note: Tempat do'a yang mustajab
Di Ka’bah dan Masjidil Haram:
1. Waktu Thawaf
2. Multazam (Ka’bah)
3. Dibawah Mizab (Talang Emas)
4. Sofa
5. Marwah
6. Waktu sa’i
7. Dalam Ka’bah
8. Dibelakang Maqom Ibrahim
9. Ditelaga Zam-zam
10.Hijir Ismail
Diluar Batullah:
1. Padang Arafah (wukuf)
2. Raudhoh (Masjid Nabi)
3. Muzdalifah
4. Mina
5. Jumratul Aqobah
6. Jumratul Wustha
7. Jumratul Ula
Pada Picnic Together kali ini, saya akan berbagi cerita tentang perjalanan ibadah Umrah kami sekeluarga ke Tanah Suci Mekkah dan kota-kota disekitarnya.
Hari 1: Keberangkatan
Setelah sholat subuh berjamaah di rumah, kami sekeluarga menuju bandara Juanda Surabaya berkumpul di Terminal Keberangkatan Internasional pukul 05.00 pagi untuk persiapan keberangkatan menuju Jeddah Via Brunei. Pesawat Royal Brunei akan berangkat sekitar pukul 07.00 pagi hari dan tiba di Bandara Bandar Sri Bengawan pukul 10.25 (waktu setempat), dan pada pukul 12.00 siang (waktu setempat) pesawat melanjutkan perjalanan menuju Jeddah. Lama perjalanan dari Brunei ke Jeddah memerlukan waktu sekitar 13 jam didalam pesawat. Tidak bisa dibayangkan betapa jauhnya perjalanan untuk memenuhi panggilan Allah SWT. Tetapi, dengan keiklasan hati dan do'a yang tidak henti-hentinya diucapkan untuk keselamatan kami dalam pesawat, akhirnya kami sampai di Bandara King Abdul Azziz, Jeddah. Kami tiba di Jeddah pukul 09.00 malam (waktu Jeddah) atau pukul 03.00 dini hari (waktu Indonesia). Selisih waktu antara Indonesia dan Jeddah sekitar 4 jam. Setelah beristirahat sebentar sambil melaksanakan sholat dan makan malam di Jeddah, akhirnya perjalanan dilanjutkan lagi menuju Kota Madinah dengan bus. Perjalanan dari Jeddah ke Madinah memerlukan waktu sekitar 6-7 jam.
Hari ke 2: Kota Madinah
Setelah sampai di Kota Madinah dan beristirahat sebentar, kami menunaikan sholat Subuh berjamaah di Masjid Nabawi. Masjid Nabawi adalah Masjid yang dibangun Rasulullah SAW bersama para sahabat dan kaum Muslimin, pembangunannya dimulai pada Rabi’ul Awal tahun 1 Hijriyah (September 662 M) setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah, didirikan ditengah kota Madinah. Masjid Nabawi memiliki pahala dan keutamaan bagi kaum Muslimin.
Dalam Hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa :
"Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) memiliki pahala 1000x dan Shalat di Masjidil Haram (Mekkah) memiliki pahala 100000x".
Hari pertama di Kota Madinah, kami habiskan dengan beribadah sebanyak-banyaknya di Masjid Nabawi.
Hari ke 3
Setelah melaksanakan sholat Subuh dan makan pagi bersama-sama, kami mulai berziarah di Kota Madinah. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Sab'ah, Jabal Uhud dan Pasar Kurma.
Masjid Quba:
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW dalam perjalanan hijrah beliau ke kota Madinah, yang dibangun di atas sebidang tanah milik Khalsum bin Hadam dari Kabilah Amir bin Auf. Di Masjid inilah, shalat berjamaah untuk pertama kalinya dilaksanakan. Masjid yang terletak 5 km sebelah selatan dari Masjid Nabawi ini telah mengalami renovasi berkali-kali. Pada masa Rasulullah SAW hingga Khulafaur Raasyiduun, Masjid Quba masih berupa bangunan sederhana. Serambi untuk shalat di sebelah utara bertiang pohon kurma, beratap datar dari pelepah dan daun kurma yang dicampur dengan tanah liat.
Masjid Qiblatain.
Masjid Qiblatain terletak diatas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.Masjid ini dinamakan Masjid Qiblatain, yang artinya masjid berkiblat dua. Sejarah masjid ini bermula ketika Rasulullah SAW mampir ke kota ini saat perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Nabi sempat melakukan takziyah ke rumah Ny. Ummitasyar di kampung Salamah karena wanita itu baru saja berduka karena putranya meninggal dunia. Karena sudah waktunya sholat Dzuhur, maka Nabi melaksanakan sholat. Pada saat itulah, turun wahyu dari Allah, yang isinya memerintahkan supaya kiblat Masjid diubah. Saat wahyu itu turun, Nabi sudah menyelesaikan dua rakaat. Karena turun wahyu secara tiba-tiba agar segera mengubah kiblat, maka pada rakaat berikutnya, Nabi langsung memutar arah kiblat. Perubahan kiblat ini langsung diikuti oleh para jamaah. Dengan perubahan tersebut, maka jika sebelumnya arah kiblat menuju ke Masjidil Aqso di Palestina, maka berubah menuju Masjidil Haram di Saudi Arabia.
Wahyu tersebut, sesuai dengan Surah Al Baqarah ayat 111 yang artinya," Sesungguhnya Kami, (sering) melihat mukaMu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan Kamu ke kiblat yang Kamu sukai. Palingkanlah mukaMu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukaMu ke arah nya. Dan sesungguhnya, orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa, berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allahnya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan."
Jabal Uhud
Jabal Uhud adalah sebuah bukit yang menjadi saksi gugurnya para Syuhada di Madinah. Uhud adalah saksi perang besar antara kaum Muslim dengan kafir Quraisy yang peristiwanya akan terus dikenang hingga akhir masa. Jabal Uhud (gunung Uhud) mempunyai ketinggian hanya 1.050 meter. Berlokasi sekitar 5 km sebelah utara kota Madinah. Sebelum dibangun oleh pemerintah Kerajaan Saudi, Jabal Uhud selalu dilewati oleh jamaah yang masuk ke Madinah maupun yang menuju Mekkah. Letaknya memang di pinggir jalan raya menuju kedua kota itu.
Perang Uhud terjadi pada 15 Syawal 3 H (Maret 625).
Pasar Kurma
Di Madinah, perkebunan kurma tampak dimana-mana. Melihat perkebunan kurma seperti melihat perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Pohon kurma ditanam dalam petak tersendiri. Satu petak tanah sekitar 5X5 meter persegi untuk sebuah pohon kurma. Lahan di sekeliling pohon diberi jalur untuk pengairan. Kota Madinah adalah salah satu penghasil kurma terbaik. Buah kurma asal Madinah, lebih kering, kenyal dan manis. Kurma Madinah dikenal dengan nama kurma Nabi, kurma Safawi dan kurma Ambhar.
Hari ke 4 : Perjalanan Madinah - Mekkah
Pagi hari setelah melaksanakan sholat Subuh, kami mengunjungi sebuah tempat yang ada didalam masjid Nabawi, yaitu Raudhoh. Dalam Raudhoh ini terdapat Maqom Nabi, maqom Abubakar Assidiq (sahabah Nabi) dan Maqom Umar bin Khatab (sahabat Nabi). Dan disebelah Raudhoh ini terdapat Mimbar Nabi dan Mihrab. Raudhoh adalah "Taman Surga", berdasarkan Hadist Nabi SAW: "Diantara rumahku dan Mimbarku adalah sebagian dari Taman Surga". (Muttafaq Alaih). Dengan Izin Allah SWT akhirnya kami dapat masuk kedalam Raudhoh dan melaksanakan sholat Tahyatul Masjid dan berdo'a disini. Konon katanya bila kita dapat sholat dan berdoa di depan Raudhoh, InsyaAllah akan terkabulkan semua do'a kita. Untuk perempuan tidak dapat melihat langsung Raudhoh karena ditutupi kain putih penyekat antara Laki-laki dan Perempuan.
Setelah beribadah di Masjid Nabawi, siang hari kami melanjutkan perjalanan ke Kota Mekkah dengan bus. Pakaian yang dikenakan untuk laki-laki adalah pakaian Ihrom dan untuk wanita menutup semua anggota badan kecuali muka. Diperjalanan rombongan berhenti di Masjid Bir Ali untuk mengambil Miqat Umroh. Dalam keadaan suci seluruh anggota badan, kami melaksanakan sholat Tahyatul Masjid 2 rakaat dan membaca niat Umroh. Perjalanan Madinah-Mekkah memerlukan waktu sekitar 5 jam. Setelah sampai di Mekkah dan pembagian kamar tidur, kami dibimbing menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan sholat Ashar, Tawaf Umroh dan Sa'i. Tawaf adalah mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali, Sa'i adalah mengelilingi bukit Safa ke Marwah dan sebaliknya sebanyak 7 kali. Setelah itu, mencukur sedikit rambut.
Hari ke 5 : Beribadah di Masjidil Haram Mekkah
Masjidil Haram terletak di kota Mekkah, Allah memilihnya sebagai:
1. Tempat dibangunnya rumah Allah
2. Kota kelahiran dan kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, penutup para rasul
3. Tempat beribadah para hamba-Nya serta adanya kewajiban atas mereka untuk mengunjunginya, baik dari jauh maupun dekat
4. Tempat yg tidak boleh seorang pun masuk ke dalamnya kecuali dengan kerendahan hati, khusyu’, kepala terbuka dan meninggalkan segala bentuk pakaian dan perhiasan dunia
5. Tempat yg dijadikan Allah sebagai tanah suci yang aman, yang tidak boleh ada pertumpahan darah
6. Tempat untuk menghapuskan segala dosa-dosa dimasa lalu
7. Tempat yang Allah telah mensyaria’tkan untuk bertawaf di ka’bah.
Hari ke 6 : Ziarah Kota Mekkah
Hari ini rombongan kami ziarah ke Padang Arafah, Jabal Rahmah, Muzdalifah, Mina, Jabal Nur, Jabal Tsur, dan Masjid Ji'ronah untuk mengambil Miqot Umroh ke 2.
Padang Arafah adalah daerah terbuka dan luas di sebelah timur luar kota suci umat Islam di Mekkah, Arab Saudi. Di padang yang luas ini, pada suatu hari (siang hari) tanggal 9 Dzulhijjah pada penanggalan Hijriyah berkumpullah lebih dari dua juta umat Islam dari berbagai pelosok dunia untuk melaksanakan inti ibadah haji yaitu ibadah Wukuf di Arafah.
Jabal Rahmah adalah sebuah tugu peringatan yang didirikan untuk mengenang tempat bertemunya nenek moyang manusia Nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi setelah berpisah selama 200 tahun.Di puncak Jabal Rahmah ada sebuah tugu yang menandai tempat pertemuan itu, untuk mencapai tempat itu hanya berjarak 150 m dari bawah, diperlukan waktu 15-20 menit untuk mendakinya.
Jabal Tsur adalah sebuah gua yang menjadi tempat persembunyian Rasulullah bersama Abu Bakar Shiddiq selama tiga malam dari kejaran kaum Quraisy.Kaum Quraisy urung mengempur gua lantaran melihat sarang laba laba dan sarang burung menutupi Gua. Inilah bukti kebesaran Allah.
Jabal Nur berada sekitar 621 meter diatas permukaan laut, atau sekitar 6 km sebelah utara dari Masjidil Haram. Di pinggiran tebing Jabal Nur terdapat sebuah goa kecil yang bernama Goa Hiro, yang dikenal sebagai tempat dimana Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk pertama kalinya.
Masjid Jironah: Ji’ronah sebenarnya adalah nama seorang wanita yang mengabdikan dirinya untuk membersihkan dan menjaga sebuah masjid disebuah kampung yang terletak 16 km dari Mekkah. Karena daerah ini merupakan wilayah perbatasan maka di masjid inilah menjadi tempat miqat, dimana harus memakai pakaian ihram dan berniat ihram sebagai syarat memasuki tanah suci Mekkah bagi orang asing atau tempat miqat bagi penduduk asli Mekkah. Ji’ronah juga merupakan miqat paling tinggi derajatnya dibanding miqat yang lain. Dikampung ini terdapat beberapa tempat ziarah, salah satunya sebuah Masjid dan Sumur Bir Thoflah. menurut riwayatnya sumur ini dahulunya terdapat salah satu mukjizat Rasulullah SAW saat kehabisan air usai perang Hunain. Rasulullah SAW bersama para pejuang Islam berhenti untuk membagi-bagikan hasil kemenangan. Karena persediaan air habis dan disana tidak ada sumur, Nabi SAW memukulkan tongkatnya lalu keluarlah air. Air ini sering dipercaya dapat menyembuhkan penyakit dan tidak pernah kering.
Hari ke 7 :
Pada hari ini kami perbanyak dengan beribadah di Masjidil Haram dan berbelanja barang-barang dan pernak pernik di Mekkah. Karena esok hari kami akan segera meninggalkan kota Mekkah.
Hari ke 8 : Mekkah - Jeddah City tour - Brunei
Pagi hari setelah melaksanakan sholat Subuh dan sarapan pagi, kami melaksanakan Thawaf Wada' yaitu Thawaf perpisahan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali dan salam perpisahan akan meninggalkan kota Mekkah dan kembali ke tanah air. Setelah melaksanakan Thawaf Wada' kami berdo'a untuk terakhir kalinya di Masjidil Haram dengan memohon jika dipanjangkan umur akan dipanggil kembali dengan membawa orang-orang yang tersayang. Amin.
Siang harinya kami meninggalkan kota Mekkah menuju ke Jeddah. Sesampai di Jeddah kami berwisata sekitar Jeddah antara lain mengunjungi laut Merah, Masjid Terapung, dan Shoping di Ballad. Pada petang hari, kami menuju bandara untuk pulang ke tanah air melalui Brunei.
Hari ke 9 : Brunei City Tour - Surabaya
Setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang 13 jam, maka siang harinya kami sampai di Brunei. Tempat yang kami kunjungi adalah Masjid Jami' Asr Hassanil Bolkiah, Istana Nurul Iman, Museum Royal Regalia dan masih banyak lagi. Dan malam harinya kami melanjutkan perjalanan pulang menuju ke Surabaya dan sampai di bandara Juanda pukul 12 malam.
Demikianlah, tulisan perjalanan saya melaksanakan Umrah ke Tanah Suci Mekkah, Madinah, dan mampir di negara Brunei, semoga menjadikan kenangan yang terindah dan berharap untuk kembali melihat Ka'bah yang megah bersama keluarga tercinta. Amin.
Note: Tempat do'a yang mustajab
Di Ka’bah dan Masjidil Haram:
1. Waktu Thawaf
2. Multazam (Ka’bah)
3. Dibawah Mizab (Talang Emas)
4. Sofa
5. Marwah
6. Waktu sa’i
7. Dalam Ka’bah
8. Dibelakang Maqom Ibrahim
9. Ditelaga Zam-zam
10.Hijir Ismail
Diluar Batullah:
1. Padang Arafah (wukuf)
2. Raudhoh (Masjid Nabi)
3. Muzdalifah
4. Mina
5. Jumratul Aqobah
6. Jumratul Wustha
7. Jumratul Ula
0 komentar:
Post a Comment