Pulang dari menunaikan ibadah umroh di tanah suci tempo hari, pesawat Royal Brunei yang kami tumpangi dari Jeddah Arab Saudi transit di negara Brunei selama 6 jam. Setelah lapor kedatangan di bandara Brunei, travel yang membawa kami sekeluarga mengajak jalan-jalan di daerah sekitarnya.
Brunei terletak di Pulau Kalimantan (Borneo) dan memiliki wilayah yang berbatasan dengan Serawak dari sebelah Barat sampai Timur, serta berbatasan dengan Laut Cina Selatan di sebelah Utara.
Pemerintahannya bercorak monarki konstitusional dengan Sultan menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan yang dibantu oleh Dewan Penasihat Kesultanan dan beberapa Menteri. Perekonomian Brunei Darussalam yang bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas menjadikan negara ini memiliki pendapatan nasional yang termasuk tinggi di dunia. Satuan mata uangnya adalah Brunei Dolar, yang memiliki nilai yang sama dengan Dolar Singapura. Tak heran jika Sultan Hassanal Bolkiah juga dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan diperkirakan sekitar 400 trilyun rupiah.
Tempat yang kami kunjungi adalah sebuah masjid yang berkubah emas yaitu masjid Jami Asr Hassanil Bolkiah. Masjid ini dikenal juga sebagai masjid Kiarong, yang merupakan masjid terbesar di Brunei Darussalam. Raja Brunei Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah Ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar 'Ali Saifuddien Sa'adul Hkairi Waddien membangun masjid ini sebagai peringatan untuk mengenang 25 tahun Sultan memerintah. Masjid yang terletak di jalan Tutong, Kg. Kiarong, Kiulap Brunai Darusalam ini merupakan bukti sejarah perkembangan Islam dari masa ke masa.
Asal usul berkembangnya Islam disini tidak terlepas dari Kerajaan Tanjungpura, Sukadana dan Sambas. Yang menonjol dari masjid megah ini adalah gaya arsitektur khas arab yang menghiasi kubah dan menara masjid, mirip dengan masjid di kota Mekah dan Madinah. Terdapat 29 kubah besar dan kecil berlapis emas . 2 kubah besar bertengger di atas atap masjid, dan 27 kubah kecil yang berdiri mengitari setiap sudut masjid. Masjid ini memiliki 4 menara yang masing-masing tingginya 189 kaki. Ada sekitar 297 anak tangga pada setiap menara tersebut. Melalui menara ini, pengunjung bisa melihat pemandangan sekitar masjid dan juga pemandangan Bandar Seri Begawan dan Kampong Ayer.
Menurut catatan sejarah berdirinya masjid ini, jumlah 29 adalah simbol dari Sultan Hassanal Bolkiah sebagai Sultan Brunei yang ke-29. Terdapat lima pintu masuk ke lokasi ini, di samping dua pintu khusus untuk keluarga kerajaan dan tamu negara.
Brunei terletak di Pulau Kalimantan (Borneo) dan memiliki wilayah yang berbatasan dengan Serawak dari sebelah Barat sampai Timur, serta berbatasan dengan Laut Cina Selatan di sebelah Utara.
Pemerintahannya bercorak monarki konstitusional dengan Sultan menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan yang dibantu oleh Dewan Penasihat Kesultanan dan beberapa Menteri. Perekonomian Brunei Darussalam yang bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas menjadikan negara ini memiliki pendapatan nasional yang termasuk tinggi di dunia. Satuan mata uangnya adalah Brunei Dolar, yang memiliki nilai yang sama dengan Dolar Singapura. Tak heran jika Sultan Hassanal Bolkiah juga dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan diperkirakan sekitar 400 trilyun rupiah.
Tempat yang kami kunjungi adalah sebuah masjid yang berkubah emas yaitu masjid Jami Asr Hassanil Bolkiah. Masjid ini dikenal juga sebagai masjid Kiarong, yang merupakan masjid terbesar di Brunei Darussalam. Raja Brunei Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah Ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar 'Ali Saifuddien Sa'adul Hkairi Waddien membangun masjid ini sebagai peringatan untuk mengenang 25 tahun Sultan memerintah. Masjid yang terletak di jalan Tutong, Kg. Kiarong, Kiulap Brunai Darusalam ini merupakan bukti sejarah perkembangan Islam dari masa ke masa.
Asal usul berkembangnya Islam disini tidak terlepas dari Kerajaan Tanjungpura, Sukadana dan Sambas. Yang menonjol dari masjid megah ini adalah gaya arsitektur khas arab yang menghiasi kubah dan menara masjid, mirip dengan masjid di kota Mekah dan Madinah. Terdapat 29 kubah besar dan kecil berlapis emas . 2 kubah besar bertengger di atas atap masjid, dan 27 kubah kecil yang berdiri mengitari setiap sudut masjid. Masjid ini memiliki 4 menara yang masing-masing tingginya 189 kaki. Ada sekitar 297 anak tangga pada setiap menara tersebut. Melalui menara ini, pengunjung bisa melihat pemandangan sekitar masjid dan juga pemandangan Bandar Seri Begawan dan Kampong Ayer.
Menurut catatan sejarah berdirinya masjid ini, jumlah 29 adalah simbol dari Sultan Hassanal Bolkiah sebagai Sultan Brunei yang ke-29. Terdapat lima pintu masuk ke lokasi ini, di samping dua pintu khusus untuk keluarga kerajaan dan tamu negara.
0 komentar:
Post a Comment