Pada musim liburan anak-anak kemaren, kami sekeluarga jalan-jalan ke kota Malang, Jawa Timur. Terlalu banyak arena wisata yang telah kami kunjungi seperti Wisata Sengkaling, Wisata Selecta, Alun-alun kota Malang, tapi Wisata air terjun Coban Rondo baru kali ini kami kunjungi. Ternyata tempat wisata itu tidak kalah indahnya dengan tempat wisata lainnya, bahkan di sini kami menemukan pemandangan alam yang sulit ditemukan di kota Surabaya.
Air Terjun Coban Rondo merupakan salah satu tempat wisata yang dimiliki di kabupaten Malang , Jawa Timur, Indonesia yang letaknya ±12 km dari kota Batu, tepatnya di Desa Pandansari kecamatan Pujon, dengan jarak tempuh setengah jam dari pusat kota Malang, atau lebih kurang 3 jam dari kota Surabaya. Sebelum masuk ke Kecamatan Pujon, di pertigaan jalan desa Pandansari tampak sebuah patung sapi dan patung seorang ibu memeras susu sapi. Patung itu menunjukkan bahwa Pujon merupakan sentra produksi susu sapi perah. Penduduknya rata-rata memiliki mata pencarian sebagai peternak sapi perah selain sebagai petani sayur-mayur. Dari patung sapi itu pengunjung harus menempuh perjalanan kira-kira 2km untuk sampai ke pintu masuk, di kiri dan kanan jalan banyak rumah penduduk kira-kira sepanjang 500meter dari pintu masuk menuju ketempat wisata air terjun.
Jalan masuk menuju lokasi sangat memudahkan wisatawan yang ingin mengunjungi objek wisata ini. Kita dapat melihat keindahan alam, pohon-pohon yang tinggi, tanaman kecubung, aneka satwa dan ada juga tempat penginapan Griyawana Coban Rondo. Banyak fasilitas yang tersedia di daerah air terjun Coban Rondo antara lain: Out Bound management training, bumi perkemahan di alam bebas, penginapan dengan harga yang terjangkau, lintas sepeda gunung, lintas hutan indah dan masih banyak lagi. Airnya yang jernih terjun dari ketinggian 84 meter. Wisata Coban Rondo ini berada pada ketinggian 1.135 meter di atas permukaan laut. Udara sangat dingin dengan suhu rata-rata sekitar 22 derajat Celcius dengan curah hujan kurang lebih 1.721 milimeter per tahun. Airnya berasal dari sumber air di Cemoro Dudo di lereng Gunung Kawi, dengan debit 150 liter per detik pada musim hujan (debit air sangat besar dan warna air cokelat bila hujannya lebat, dan bila debit air hujan Coban Rondo relatif konstan maka kualitas airnya baik). Pada musim kemarau debit air 90liter per detik lebih sedikit karena hutan yang gundul. Objek ini berada di kawasan yang dikuasai Perum Perhutani, sehingga pengelolaan wisata-nya ditangani pihak Perhutani.
Batu besar yang terletak di dasar Coban itu konon merupakan tempat Dewi Anjarwati duduk menantikan sang suami Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmara. Penantian Sang Dewi terasa sampai kini lewat getaran kesunyian dan keheningan yang dipancarkan oleh suasana alam di sekitar air terjun tersebut. Di kanan-kiri air terjun merupakan tebing berbatuan dan sekelilingnya merupakan hutan. Disekitar air terjun terdapat sebuah palinggih yang kondisinya cukup memprihatinkan. bangunan palinggih setengah kayu setengah beton ini kelihatannya pernah roboh dan mengalami patah di tengah-tengah. Namun dipaksa diposisikan kembali dengan disangga batu kecil-kecil.
Air Terjun Coban Rondo merupakan salah satu tempat wisata yang dimiliki di kabupaten Malang , Jawa Timur, Indonesia yang letaknya ±12 km dari kota Batu, tepatnya di Desa Pandansari kecamatan Pujon, dengan jarak tempuh setengah jam dari pusat kota Malang, atau lebih kurang 3 jam dari kota Surabaya. Sebelum masuk ke Kecamatan Pujon, di pertigaan jalan desa Pandansari tampak sebuah patung sapi dan patung seorang ibu memeras susu sapi. Patung itu menunjukkan bahwa Pujon merupakan sentra produksi susu sapi perah. Penduduknya rata-rata memiliki mata pencarian sebagai peternak sapi perah selain sebagai petani sayur-mayur. Dari patung sapi itu pengunjung harus menempuh perjalanan kira-kira 2km untuk sampai ke pintu masuk, di kiri dan kanan jalan banyak rumah penduduk kira-kira sepanjang 500meter dari pintu masuk menuju ketempat wisata air terjun.
Jalan masuk menuju lokasi sangat memudahkan wisatawan yang ingin mengunjungi objek wisata ini. Kita dapat melihat keindahan alam, pohon-pohon yang tinggi, tanaman kecubung, aneka satwa dan ada juga tempat penginapan Griyawana Coban Rondo. Banyak fasilitas yang tersedia di daerah air terjun Coban Rondo antara lain: Out Bound management training, bumi perkemahan di alam bebas, penginapan dengan harga yang terjangkau, lintas sepeda gunung, lintas hutan indah dan masih banyak lagi. Airnya yang jernih terjun dari ketinggian 84 meter. Wisata Coban Rondo ini berada pada ketinggian 1.135 meter di atas permukaan laut. Udara sangat dingin dengan suhu rata-rata sekitar 22 derajat Celcius dengan curah hujan kurang lebih 1.721 milimeter per tahun. Airnya berasal dari sumber air di Cemoro Dudo di lereng Gunung Kawi, dengan debit 150 liter per detik pada musim hujan (debit air sangat besar dan warna air cokelat bila hujannya lebat, dan bila debit air hujan Coban Rondo relatif konstan maka kualitas airnya baik). Pada musim kemarau debit air 90liter per detik lebih sedikit karena hutan yang gundul. Objek ini berada di kawasan yang dikuasai Perum Perhutani, sehingga pengelolaan wisata-nya ditangani pihak Perhutani.
Batu besar yang terletak di dasar Coban itu konon merupakan tempat Dewi Anjarwati duduk menantikan sang suami Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmara. Penantian Sang Dewi terasa sampai kini lewat getaran kesunyian dan keheningan yang dipancarkan oleh suasana alam di sekitar air terjun tersebut. Di kanan-kiri air terjun merupakan tebing berbatuan dan sekelilingnya merupakan hutan. Disekitar air terjun terdapat sebuah palinggih yang kondisinya cukup memprihatinkan. bangunan palinggih setengah kayu setengah beton ini kelihatannya pernah roboh dan mengalami patah di tengah-tengah. Namun dipaksa diposisikan kembali dengan disangga batu kecil-kecil.
0 komentar:
Post a Comment